UNU Jogja Dorong Pemanfaatan Teknologi Nuklir bagi Kesehatan dan Energi bersama Perusahaan dan Kampus Rusia

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja menyelenggarakan kuliah umum internasional bertajuk “Introduction to Nuclear Technologies”, Rabu (16/7). Agenda yang terbuka untuk umum ini bekerja sama dengan perusahaan Rusia yang bergerak di bidang energi nuklir, yaitu Rosatom State Atomic Energy Corporation, dan salah satu kampus unggulan Rusia, Tomsk Polytechnic University (TPU).
Kegiatan yang berlangsung di The Forum, lantai 3 Kampus Terpadu UNU Jogja tersebut menghadirkan dua narasumber utama dari Rusia, yakni Kepala Perwakilan Rosatom di Indonesia, Anna Belokoneva, dan Penasihat Rektor TPU Bidang Kerja Sama Internasional, Vera Verkhoturova.
Dalam pemaparannya, Anna Belokoneva menyoroti perkembangan teknologi energi nuklir secara global, termasuk potensi pemanfaatannya secara aman, efisien, dan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi masa depan. Sementara itu, Vera Verkhoturova membahas aspek non-energi dari teknologi nuklir, seperti penerapan teknologi radiasi untuk keperluan kesehatan, riset ilmiah, dan tujuan damai lainnya.

“Kami percaya bahwa teknologi nuklir tidak melulu tentang energi. Ia juga memiliki potensi besar untuk menyembuhkan, melindungi, dan memperkuat kapasitas manusia di berbagai bidang,” ujar Vera Verkhoturova di hadapan peserta.
Kuliah umum ini dimoderatori oleh Direktur Kerja Sama Internasional UNU Jogja, La Chica Salsabila, yang juga memandu sesi diskusi antara peserta dan pembicara. Turut hadir pula Direktur Fasilitas Riset Nuklir TPU, Artem Naimushin, Kepala Departemen Keamanan Radiasi dan Nuklir TPU, Mikhail Anikin, serta Direktur Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, Zainal Arief. Kehadiran para pakar ini menandakan eratnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dengan mitra global dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan.
Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, akademisi, peneliti, dan pegiat energi. Antusiasme tinggi tampak dalam sesi tanya-jawab, menunjukkan ketertarikan generasi muda terhadap isu-isu energi alternatif dan teknologi masa depan.

Dalam sesi diskusi, para peserta turut menyoroti aspek keamanan dan peluang kerja sama internasional, seperti bagaimana upaya negara seperti Rusia dalam memastikan keamanan teknologi nuklir, terutama untuk keperluan sipil dan riset agar tidak disalahgunakan atau menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Menanggapi hal ini, Anna Belokoneva menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi nuklir, terutama untuk tujuan damai, telah diatur dengan ketat oleh standar internasional. Ia menambahkan bahwa Rusia telah mengintegrasikan sistem keselamatan yang sangat ketat di semua tingkat, dari desain reaktor hingga pelatihan sumber daya manusia, serta bekerja sama dengan badan internasional seperti IAEA untuk memastikan bahwa semua prosedur berjalan sesuai aturan yang ketat, dan bahwa transparansi selalu dijaga.

“Di Rosatom, kami tidak hanya berbicara soal teknologi, tapi juga edukasi. Rosatom menjalankan program edukasi global untuk mahasiswa dan masyarakat agar lebih memahami manfaat energi nuklir dan pentingnya keamanan. Kami percaya bahwa dengan transparansi dan keterlibatan publik, pemanfaatan nuklir akan semakin diterima masyarakat secara luas,” terang Anna.
Vera Verkhoturova menambahkan bahwa Tomsk Polytechnic University (TPU) sangat terbuka untuk mahasiswa internasional serta memiliki program master dan doktoral dalam bidang teknik nuklir dan radiasi. juga bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam

Menanggapi hasil pertemuan tersebut, La Chica Salsabila menegaskan bahwa forum ini tidak hanya memperluas wawasan publik tentang pemanfaatan nuklir secara konstruktif, tetapi juga melahirkan langkah nyata bagi kerja sama ke depan.
“TPU sepakat untuk membentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan UNU Jogja untuk kerja sama antar universitas. Dalam jangka pendek, kami akan menyusun roadmap kolaborasi lima tahun ke depan untuk menentukan program-program yang feasible. Kami juga sempat membahas kemungkinan kolaborasi lebih besar dengan ROSATOM, termasuk menyampaikan minat terhadap program Atomic Energy School,” jelas La Chica.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, UNU Jogja turut menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif membangun kolaborasi lintas negara untuk peradaban dan keberlanjutan yang lebih baik. [Latifah]