Bakal Ada Sekolah Masa Depan Pertama se-Asia Pasifik di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Apa Itu?

  • 30 Juni 2022
  • Fulan
  • Berita
Bakal Ada Sekolah Masa Depan Pertama se-Asia Pasifik di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Apa Itu?

Liputan6.com, Yogyakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisiasi pendirian sekolah masa depan atau School of Future Studies pertama di Asia Pasifik. Universitas Penerapannya dilakukan di Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

Pendirian sekolah masa depan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Uni Emirate Arab (UEA) lewat pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Syeikh Mohamad bin Zayed Al Nahayan, pada 16 Juni 2022.

Menurut Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita, kehadiran School of Future Studies UNU Yogyakarta bisa mendorong kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan UEA dalam membangun peradaban Islam masa depan.

Selain menawarkan program bergelar master dan doktor, School of Future Studies juga akan memiliki institute dan laboratorium masa depan.

“School of Future Studies akan memiliki dua pilar studi masa depan, yaitu teknologi masa depan (future technology) dan masyarakat masa depan (future society),” ujarnya, dalam siaran pers, Kamis (30/6/2022).

Pilar future technology diharapkan dapat mendorong inovasi teknologi di berbagai bidang, termasuk di bidang digital, manufaktur, energi terbarukan, transportasi, pangan, dan kesehatan masyarakat. Sedangkan pilar future society akan terdiri atas kajian mengenai multikulturalisme dan toleransi, interaksi antara teknologi dengan manusia dan agama, serta etika masa depan.

Delegasi PBNU dan UNU Yogyakarta juga sudah berdiskusi intensif dengan pimpinan Mohamad bin Zayed University for Humanities (MBZUH). Tujuannya, untuk menerjemahkan komitmen kerja sama kedua pimpinan negara sehingga menghasilkan sebuah nota kesepahaman kerjasama antara UNU Yogyakarta dengan MBZUH.

Rencananya, nota kesepahaman diumumkan saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke UEA pada awal Juli.

Sementara, pimpinan MBZUH Hamdan Musallam Al Mazrouei menilai salah satu alasan memilih Indonesia untuk diajak kerja sama membangun sekolah masa depan karena Indonesia negara dengan mayoritas penduduk menganut agama Islam.

“Dan ini jadi ide menarik karena menggabungkan studi masyarakat dan teknologi masa depan,” ucapnya.

Berita Terkait

Menjadi Panelis, Direktur GEDSI UNU Jogja Bicara Kampus Inklusif  dalam Diseminasi Riset di Jakarta
  • Editor UNU
  • 24 Januari 2025

Menjadi Panelis, Direktur GEDSI UNU Jogja Bicara Kampus Inklusif dalam Diseminasi Riset di Jakarta

Direktur Center for Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) UNU Jogja Wiwin...

Sepakati Kerja Sama, Rektor UNU Jogja dan Pendiri Sekaligus Presiden Direktur GEM Co., Ltd. Teken MoU di Tiongkok
  • Editor UNU
  • 24 Januari 2025

Sepakati Kerja Sama, Rektor UNU Jogja dan Pendiri Sekaligus Presiden Direktur GEM Co., Ltd. Teken MoU di Tiongkok

Rektor UNU Jogja Widya Priyahita dan Pendiri sekaligus Presiden Direktur GEM Co., Ltd....

Praktik Fikih Muamalah dan Ekonomi Syariah, Mahasiswa Prodi Studi Islam Interdisipliner Kunjungi Kantor CIMB NIAGA Syariah Yogyakarta
  • Editor UNU
  • 24 Januari 2025

Praktik Fikih Muamalah dan Ekonomi Syariah, Mahasiswa Prodi Studi Islam Interdisipliner Kunjungi Kantor CIMB NIAGA Syariah Yogyakarta

Mahasiswa program studi Studi Islam Interdisipliner (SII) Fakultas Dirasah Islamiyah melakukan kunjungan studi...