
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk karakter generasi muda melalui penyelenggaraan kuliah umum bertema “Rebranding Kepramukaan: Menjadi Pemuda Tangguh, Adaptif, dan Berintegritas di Era Generasi Z”, Kamis (17/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan materi pada mata kuliah Pendidikan Generasi Muda dan Kepramukaan (PGMK), yang secara khusus dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kepemudaan, nasionalisme, serta karakter kebangsaan kepada para calon guru SD.
Kuliah umum ini menghadirkan Mohamad Zaelani, pelatih sekaligus Andalan Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta, yang juga dikenal sebagai Kepala Sekolah dan praktisi pendidikan karakter melalui gerakan pramuka. Dalam paparannya, Zaelani menekankan pentingnya rebranding kepramukaan agar tetap relevan dengan konteks zaman serta kebutuhan generasi Z.
Baca juga : Mahasiswa UNU Jogja Lolos P2MW 2025, Usaha Rintisan Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal Raih Pendanaan
“Gerakan Pramuka harus mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai dasar yang kokoh. Di era digital ini, Pramuka tidak cukup hanya hadir di lapangan, tetapi juga harus aktif dalam ruang-ruang dialog, inovasi sosial, dan kepemimpinan yang solutif,” ujar Zaelani.
Dipandu oleh Melly Suhatik, mahasiswa PGSD angkatan 2022, kuliah umum ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh seluruh mahasiswa PGSD angkatan 2022. Kegiatan ini menjadi refleksi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan praktisi kepramukaan untuk merumuskan kembali makna kepramukaan dalam kehidupan generasi muda di era digital.
Dosen PGSD, Sutiyono, menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi langkah strategis dalam membekali mahasiswa dengan soft skills yang kuat dan berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Baca juga : UNU Jogja Raih Hibah MKWK 2025, Perkuat Inovasi Pembelajaran Berbasis Proyek
“Sebagai calon guru, mereka perlu menyadari bahwa pendidikan karakter tidak cukup disampaikan dalam teori, tetapi harus dipraktikkan dan dihidupkan. Kepramukaan adalah wahana nyata yang dapat membentuk ketangguhan, empati, dan jiwa kepemimpinan yang diperlukan di abad ke-21,” tutur Sutiyono.
Tiga tujuan utama menjadi fokus kuliah ini: pertama, memberi wawasan baru tentang peran strategis generasi muda dalam pembangunan bangsa melalui kepramukaan; kedua, menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab sosial; ketiga, menghubungkan nilai-nilai luhur gerakan pramuka dengan realitas kehidupan generasi muda masa kini.
Sebagai penutup rangkaian perkuliahan mata kuliah PGMK sebelum Ujian Akhir Semester (UAS), kuliah umum ini diharapkan menjadi bekal soft skills yang bermakna bagi mahasiswa sebelum mereka menyelesaikan studi dan terjun ke dunia pendidikan sebagai guru SD. Melalui kegiatan ini, UNU Jogja menegaskan perannya dalam mendidik calon pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter dan berdaya guna bagi masyarakat. [Latifah]