
UNU Jogja menyelenggarakan acara bertajuk “Pathway to Global Scholarship: Inspiring Sharing Session GEM–LPDP–CSU for Future Masters” pada Senin (23/6) di The Forum, UNU Jogja. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, alumni, dan peserta umum dari berbagai latar belakang.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Tegar Mukti Aji dan Rizky Wanaldy, penerima beasiswa LPDP–CSU Batch 1 yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Central South University (CSU), Tiongkok. CSU dikenal sebagai salah satu universitas unggulan di bidang Teknik Metalurgi. Program beasiswa yang mereka jalani merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Green Eco Manufacture (GEM), dan CSU, yang kini telah memasuki batch kelima.

Direktur Employability UNU Jogja, Nurhadi Irbath, membuka acara dengan sambutan yang menggugah semangat. Ia menekankan pentingnya menjadikan studi ke luar negeri tidak hanya sebagai upaya meraih gelar, tetapi juga sebagai bagian dari misi dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia. Ia mengutip kisah Roger Bannister, pelari pertama yang memecahkan rekor satu mil dalam waktu kurang dari empat menit untuk mengilustrasikan pentingnya membebaskan diri dari batasan mental.
“Kita perlu menyadari bahwa apa yang dianggap mustahil seringkali hanya merupakan batasan dalam pikiran kita dan bisa dilewati dengan tekad dan semangat yang kuat,” ujar Nurhadi.
Baca juga : Media Visit UNU Jogja: Perkuat Sinergi Media Jelang Career Days dan Dukung PMB 2025
Turut hadir pula Muhammad Zahran Hibatullah, penerima beasiswa LPDP yang akan melanjutkan studi di Les Roches, Swiss, kampus terbaik kedua dunia di bidang perhotelan. Zahran, yang juga merupakan staf Creative Specialist UNU Jogja, membagikan pengalamannya mempersiapkan diri menghadapi seleksi beasiswa. Ia menekankan pentingnya menguasai bahasa asing dan memperkuat substansi akademik sejak dini.

“Investasi waktu dan usaha dalam menguasai bahasa serta konten akademik adalah kunci keberhasilan meraih beasiswa internasional,” ungkapnya.
Dalam sesi pemaparan, Rizky dan Tegar menjelaskan berbagai keunggulan program beasiswa ini, mulai dari persyaratan yang relatif mudah dipenuhi, kurikulum tiga tahun yang mencakup magang dan tesis, hingga prospek karier yang menjanjikan di sektor industri. Mereka juga menekankan bahwa mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu tetap memiliki peluang, selama memiliki minat kuat dan kesiapan untuk belajar lintas bidang.
Melalui sesi ini, UNU Jogja berharap dapat membuka cakrawala mahasiswa dalam menjelajahi peluang studi lanjut ke luar negeri, sekaligus memperkuat peran mereka dalam kancah pendidikan global.[Kontributor: Azzuhaida]