
Mahasiswa UNU Jogja berhasil mengembangkan MEDIQUAD (Medical Quadcopter for Autonomous Delivery), sebuah drone otonom yang dirancang khusus untuk mengantarkan obat secara otomatis tanpa perlu kendali manual terus-menerus dari operator.
MEDIQUAD mampu bergerak mengikuti rute yang telah diprogram dan secara mandiri kembali ke titik awal setelah menyelesaikan pengantaran, bahkan ketika menghadapi gangguan teknis. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi distribusi obat ke daerah terpencil atau dalam situasi darurat yang sulit dijangkau oleh tenaga medis.
Baca juga : Kampus UNU Jogja Gelar NEXUS MKDU, Gagas Ide Kreatif Berbasis Kebangsaan dan Ke-NU-an
Pengembang MEDIQUAD, mahasiswa program studi Teknik Elektro tahun 2020, Moch. Fakhrul Rois, menjelaskan bahwa sistem kerja drone ini berbasis flight controller APM 2.8 dan GPS Neo 7M yang dikendalikan melalui Mission Planner untuk pengaturan rute penerbangan. Dilengkapi dengan telemetry, pergerakan MEDIQUAD dapat dipantau secara real-time melalui laptop atau ground control station. Drone ini juga memiliki beberapa mode operasi, termasuk otomatis, hover (melayang di satu titik), dan pendaratan mandiri.

“Teknologi harus membantu orang, bukan sekadar pamer kecanggihan. Lewat karya ini, saya ingin menunjukkan bahwa drone bisa dimanfaatkan untuk hal-hal penting seperti mengirim obat kepada yang membutuhkan,” ujarnya.
Proyek ini merupakan bagian dari tugas akhir yang dibimbing oleh Zulkhairi. Menurutnya, karya ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi mahasiswa UNU Jogja memiliki potensi untuk memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Baca juga : Tiga Atlet UNU Jogja Raih Medali di Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY Cup V
“Inovasi ini memberikan gambaran terkait permasalahan dalam mengirim obat ke lokasi-lokasi yang tidak dapat atau tidak mudah dicapai oleh tenaga medis. Dan juga dapat memberikan informasi kepada generasi muda tentang inovasi-inovasi di program studi teknik elektro dalam menyiapkan perkembangan teknologi,” ungkap Zulkhairi.
Ke depan, Zulkhairi berharap akan lebih banyak lagi karya mahasiswa yang tidak hanya menjadi proyek akademik, tetapi juga hadir sebagai solusi konkret untuk kebutuhan riil di masyarakat. [Latifah]