
UNU Jogja menunjukkan kiprahnya dalam mendukung literasi dan kebudayaan nasional pada acara bertajuk ‘Bincang Cerpen: Membaca Indonesia lewat Cerpen Kompas’. Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNU Jogja, Risda Nur Widia, tampil sebagai salah satu narasumber utama dalam agenda yang digelar di Omah Petroek, Pakem, Sleman, Senin (7/7).
Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Jurnalisme dan Kebudayaan bertema ‘Journ-Art-Lism’ yang diinisiasi oleh Kompas, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Diskusi tersebut menghadirkan Kepala Desk Budaya Kompas, Hilmi Faiq dan dimoderatori oleh Editor Penerbit Buku Kompas, Innezdhe Ayang.
Dalam paparannya, Risda Nur Widia mengajak peserta untuk membaca ulang Indonesia melalui karya-karya sastra pendek yang dipublikasikan Kompas. Ia menekankan pentingnya cerpen sebagai medium refleksi nilai-nilai sosial, budaya, hingga persoalan akar rumput yang kerap terpinggirkan dalam wacana arus utama.Sebagai akademisi sekaligus penulis sastra, Risda turut membagikan pengalaman kreatifnya, termasuk bagaimana peran sebagai pendidik memberinya perspektif khas dalam menulis.
“Cerpen bukan sekadar hiburan, melainkan cermin masyarakat yang mengajak kita berdialog dengan realitas,” ungkapnya.
Kehadiran dosen UNU Jogja dalam forum nasional ini menegaskan komitmen kampus dalam mendukung literasi kritis, kebudayaan, dan pendidikan inklusif. UNU Jogja terus mendorong sivitas akademikanya untuk terlibat aktif dalam ruang-ruang diskusi publik demi merawat keberagaman dan memperkaya wacana kebudayaan Indonesia.
Acara yang dihadiri mahasiswa, guru, pegiat literasi, hingga masyarakat umum ini diharapkan semakin memperkuat apresiasi terhadap sastra sebagai alat merawat kebhinekaan sekaligus memajukan kualitas dialog kebudayaan di Indonesia. [Latifah]