UNU Jogja dan Moscow Islamic Institute Gagas Pemahaman Mendalam Penerjemahan Bahasa Arab lewat Kuliah Internasional

Fakultas Dirasah Islamiyah Program Studi Islam Interdisipliner (SII) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja bekerja sama dengan Moscow Islamic Institute (MII) sukses menyelenggarakan kuliah umum internasional bertajuk ‘Al Simat al Tarjamawiyah min al Lughah al Arabiyah ila al Lughat al Ukhra’ (Fitur-fitur Penerjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa-Bahasa lain). Kegiatan ini digelar secara daring yang diikuti oleh sivitas akademika dan mahasiswa dari kedua institusi, Selasa (15/7).
Acara menghadirkan narasumber utama, dosen Bahasa Arab Moscow Islamic Institute, Flyoulin Vitaly Valentinovich, dengan moderator sekaligus dosen Bahasa Arab UNU Jogja, Mohammad Rofiqi.
Dalam pemaparannya, Vitaly menekankan pentingnya ketelitian penerjemah dalam menyampaikan makna. “Seorang penerjemah tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun karena itu dapat merugikan diri sendiri dan menyesatkan pembaca,” ujarnya. Ia menekankan bahwa penguasaan ilmu-ilmu dasar linguistik menjadi kewajiban bagi penerjemah, khususnya penerjemah bahasa Arab.
Baca juga : UNU Jogja Tegaskan Komitmen Kampus Peduli Kesehatan Mental di Seminar LLDIKTI V-
Vitaly menjelaskan bahwa bahasa Arab memiliki kompleksitas yang perlu dikuasai secara mendalam. Salah satunya adalah pola akar kata yang sangat kuat dan dipelajari dalam ilmu isytiqaq, baik dalam bentuk kecil maupun besar, yang menuntut pemahaman bagaimana kata terbentuk dan berkembang. Selain itu, perubahan kata atau tashrif, baik secara istilahi (terminologis) maupun lughawi (etimologis), juga menjadi aspek penting yang harus dikuasai dengan baik.
“Penerjemah juga harus memahami pembentukan kata baru yang diserap dari bahasa asing dan mampu menetapkan makna kata secara konotatif maupun denotatif. Sering kali makna tidak ditemukan dalam kamus, melainkan harus dipahami melalui konteks kognitif, budaya, dan emosional,” tambahnya. Menurut Vitaly, semua aspek ini membuat penerjemahan bukan pekerjaan yang mudah, melainkan tanggung jawab besar dalam mentransfer ilmu pengetahuan.
Baca juga : UNU Jogja dan PCNU Sragen-Magelang Sepakat Tingkatkan Akses Kuliah untuk Generasi NU
Pada sesi tanya jawab, Vitaly juga menanggapi pertanyaan tentang peran teknologi seperti ChatGPT dan produk kecerdasan buatan (AI) dalam penerjemahan. “Teknologi hanya berfungsi sebagai alat bantu (assistant) dan tidak bisa menggantikan peran manusia secara total, terutama dalam memahami konteks makna yang mendalam,” tegasnya.
Menutup kuliah umum, Mohammad Rofiqi menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa. “Kami berharap acara ini bermanfaat bagi mahasiswa Program Studi Islam Interdisipliner, mendorong mereka lebih memahami kompleksitas penerjemahan bahasa Arab, serta meningkatkan kualitas keilmuan mereka di bidang studi Islam yang lintas disiplin,” ujarnya.
Vitaly juga berharap ke depan akan ada pertemuan tatap muka antara UNU Jogja dan Moscow Islamic Institute untuk menggarap proyek-proyek ilmiah yang lebih intensif dan bermakna bagi kedua belah pihak. [Latifah]