
Sejumlah dosen dan pimpinan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja menghadiri International Conference on Cohesive Societies (ICCS) ketiga yang berlangsung di Singapura pada 24–26 Juni 2025. Delegasi UNU Jogja terdiri atas Direktur Centre for GEDSI, Wiwin Rohmawati; Tim Centre for GEDSI, Erin Gayatri; Dekan Fakultas Dirasah Islamiyah, Iqbal Ahnaf; dan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Mustaghfiroh Rahayu.
Konferensi bertema “Cohesive Societies, Resilient Futures” ini diikuti lebih dari 1.100 peserta dari lebih 50 negara, termasuk pembuat kebijakan, akademisi, pemimpin agama, organisasi masyarakat sipil, dan pemuda. ICCS menjadi ajang dialog multikultural yang rutin diadakan sejak 2019. Wiwin dan Iqbal Ahnaf telah mengikuti ICCS pada edisi 2019, 2022, dan 2025. Erin Gayatri hadir pada edisi 2022 dan 2025, sementara Mustaghfiroh Rahayu untuk pertama kalinya bergabung pada edisi ini.
Baca juga : Pusdeka UNU Jogja Dorong Ketahanan Keluarga Melalui Program Sharing Keluarga Harmoni
Konferensi dibuka oleh Presiden Republik Singapura, Tharman Shanmugaratnam, dan menghadirkan Sultan Perak sekaligus Deputy Yang di-Pertuan Agong, Sultan Nazrin Muizzuddin Shah.
Beberapa tokoh penting yang mengisi sesi plenary dan diskusi panel antara lain:
- Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Menteri Agama RI, Imam Besar Masjid Istiqlal)
- Mr. Ahmed Aboutaleb (mantan Wali Kota Rotterdam)
- Prof. Mona Siddiqui OBE (University of Edinburgh)
- Mr. Peter Ho (Senior Advisor, Centre for Strategic Futures, Singapura)
- Prof. Colleen Ward (Victoria University of Wellington, Selandia Baru)
- Ed Williams (President, International, Edelman)
- Fadi Chehade (Ethos Capital)
- Venerable Napan Thawornbanjob (Thailand)
- Mr. Ho KwonPing (Banyan Group)
- Mr. Dinesh Vasu Dash (Minister of State, MCCY, Singapura)
Selain itu, peserta mengikuti skills workshops mengenai resolusi konflik, polarity thinking, hingga aksi kemanusiaan dengan fasilitator dari Oxford, Centre for Humanitarian Dialogue, dan Singapore Red Cross Academy. Konferensi juga merilis hasil survei Southeast Asian Social Cohesion Radar 2025 untuk memetakan faktor kohesi sosial di ASEAN.
Baca juga : UNU Jogja – Baznas DIY Kolaborasi Program Beasiswa, Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan
Melalui agenda ini, UNU Jogja menegaskan komitmennya mendukung dialog lintas budaya, penguatan literasi toleransi, dan pembelajaran praktik membangun masyarakat inklusif.
“ICCS adalah forum penting untuk belajar langsung dari pengalaman global tentang membangun masyarakat majemuk yang harmonis. Partisipasi ini akan bermanfaat dalam misi UNU Jogja sebagai universitas inklusif dan berbasis nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin,” ujar Wiwin. [Latifah]